Sabtu, 13 April 2013

Tradisi Yaqowiyu


Tulisan ini sebenarnya hanya pembukaan arsip tentang tugas setahun yang lalu. Selamat menyimak dan kunjungi Klaten ! :D

Yaqowiyu sendiri berarti "Tuhan berilah kekuatan". Kat ini berasal dari doa Ki Ageng Gribig, pelopor acara ini. Acara ini bermula setelah beliau pulang haji pada tahun 1637 M. Beliau membawa tiga kue dari Arab dan tentulah tidak cukup dibagikan kepada seluruh masyarakat sekitar.
Ki Ageng Gribig lalu meminta istrinya membuat kue idendik dengan jumlah yang banyak untuk disebarkan seluruh desa. Kue itu dinamai apem yang berasal dari bahasa Arab 'afwan yang berarti maaf.
Kata ini dimaksudkan untuk mengingatkan masyakat agar selalu ingat dan meminta maaf kepada Sang Pencipta. Di zaman sekarang, apem yang dibuat mencapai lima ton dan disusun bertingkat dengan pola 4-2-4-4-3 yang bermakna jumlah rakaat shalat Isya'-Subuh-Dzuhur-Ashar-Maghrib.

Acara ini dilaksanakan setahun sekali tepatnya hari Jumat kedua pada bulan Sapar atau Safar kalender Hijriah. Orang - orang berkerumun di halaman Masjid Agung Jatinom yang juga merupakan kompleks makam Ki Ageng Gribig.Disini lah terdapat beberapa tiang sebagai titik penyebaran apem untuk direbutkan sekitar 50.000 orang yang berasal dari Klaten dan sekitarnya, bahkan mancanegara.